Read Anywhere and on Any Device!

Subscribe to Read | $0.00

Join today and start reading your favorite books for Free!

Read Anywhere and on Any Device!

  • Download on iOS
  • Download on Android
  • Download on iOS

Ruang Kelas Berjalan

Ruang Kelas Berjalan

M. Faizi
0/5 ( ratings)
Sebagian peristiwa yang saya tulis dalam buku ini adalah rekaman perjalanan naik bis, terutama di area Jawa dan Madura. Saya tetap menyebutnya catatan perjalanan karena sudut pandang yang digunakan adalah “perspektif dalam rentang”, dari A ke Z, misalnya. Itulah yang menyebabkan cerita-cerita perjalanan ini berbeda dengan cerita perjalanan wisata yang umumnya mengulik semata destinasi, bukan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rentang perjalanan ke tujuan itu. Apabila Anda menemukan data-data seputar kecepatan, jarak, tanggal, tempat, semua itu hanyalah hiasan yang mungkin tidak terlalu penting bagi Anda. Hasrat terbesar yang saya harapkan darinya adalah bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dan filantropi, altruisme, menjadi rempah-rempah yang sehat sehingga catatan ini menjadi lebih berharga, mengajak orang berpikir bahwa berbuat baik itu tidak perlu harus menjadi kaya lalu menjadi dermawan.

Saya berkeyakinan bahwa perjalanan naik bis sering kali lebih dramatis daripada kendaraan angkutan massal Iainnya, seperti kereta api, pesawat udara, atau kapal penumpang. Ngerem mendadak, menyalip, atau bahkan adu kambing dengan kendaraan yang Iain, relatif hanya dapat kita rasakan jika naik bis. Saya membayangkan sebuah bis sebagai madrasah atau sebuah ruang kelas di dalam satu madrasah. Di sana, pelajaran kesejatian hidup maupun mental tempe para pecundang dapat ditemukan secara bersamaan. Di sana, manusia bakal tampil apa adanya. Tak ada sandiwara.
Language
Indonesian
Pages
292
Format
Paperback
Release
January 01, 2018
ISBN 13
9786025783111

Ruang Kelas Berjalan

M. Faizi
0/5 ( ratings)
Sebagian peristiwa yang saya tulis dalam buku ini adalah rekaman perjalanan naik bis, terutama di area Jawa dan Madura. Saya tetap menyebutnya catatan perjalanan karena sudut pandang yang digunakan adalah “perspektif dalam rentang”, dari A ke Z, misalnya. Itulah yang menyebabkan cerita-cerita perjalanan ini berbeda dengan cerita perjalanan wisata yang umumnya mengulik semata destinasi, bukan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam rentang perjalanan ke tujuan itu. Apabila Anda menemukan data-data seputar kecepatan, jarak, tanggal, tempat, semua itu hanyalah hiasan yang mungkin tidak terlalu penting bagi Anda. Hasrat terbesar yang saya harapkan darinya adalah bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dan filantropi, altruisme, menjadi rempah-rempah yang sehat sehingga catatan ini menjadi lebih berharga, mengajak orang berpikir bahwa berbuat baik itu tidak perlu harus menjadi kaya lalu menjadi dermawan.

Saya berkeyakinan bahwa perjalanan naik bis sering kali lebih dramatis daripada kendaraan angkutan massal Iainnya, seperti kereta api, pesawat udara, atau kapal penumpang. Ngerem mendadak, menyalip, atau bahkan adu kambing dengan kendaraan yang Iain, relatif hanya dapat kita rasakan jika naik bis. Saya membayangkan sebuah bis sebagai madrasah atau sebuah ruang kelas di dalam satu madrasah. Di sana, pelajaran kesejatian hidup maupun mental tempe para pecundang dapat ditemukan secara bersamaan. Di sana, manusia bakal tampil apa adanya. Tak ada sandiwara.
Language
Indonesian
Pages
292
Format
Paperback
Release
January 01, 2018
ISBN 13
9786025783111

Rate this book!

Write a review?

loader