Kaum Muslim saat ini menghadapi dilema besar: di satu sisi, Islam mengajarkan mereka untuk melawan ketidakadilan; namun, di sisi lain, Islam juga mengatur tata tindakan mana yang diperbolehkan dalam melakukan perlawanan. Buku yang merangkum buah pikiran Chaiwat Satha-Anand , seorang pemikir dan aktivis perdamaian Muslim, selama lebih dari tiga dasawarsa ini berusaha menjawab dilema tersebut dengan menunjukkan bagaimana aksi-aksi nirkekerasan memungkinkan kaum Muslim untuk melawan ketidakadilan sekaligus memelihara nyawa orang-orang tak berdosa.
Sudah saatnya peran agama dalam menopang perdamaian ditekankan kembali, diingat kembali, dan ditampilkan kembali sebagai sesuatu yang menarik, yang mungkin, doable, dan penting. Buku ini menunjukkan bahwa kemungkinan dan sumber normatif nirkekerasan dan dukungan kepada perdamaian bukan saja sudah ada dalam tradisi agama-agama, atau telah terpatri dalam sejarah para nabi atau sahabat mereka, tetapi juga sudah dan masih dipraktikkan oleh para aktornya di tempat dan konteks tertentu.
Language
Indonesian
Pages
260
Publisher
Penerbit Mizan bekerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina
Release
April 01, 2016
ISBN 13
9789794339305
“Barangsiapa Memelihara Kehidupan…”: Esai-esai Tentang Nirkekerasan dan Kewajiban Islam
Kaum Muslim saat ini menghadapi dilema besar: di satu sisi, Islam mengajarkan mereka untuk melawan ketidakadilan; namun, di sisi lain, Islam juga mengatur tata tindakan mana yang diperbolehkan dalam melakukan perlawanan. Buku yang merangkum buah pikiran Chaiwat Satha-Anand , seorang pemikir dan aktivis perdamaian Muslim, selama lebih dari tiga dasawarsa ini berusaha menjawab dilema tersebut dengan menunjukkan bagaimana aksi-aksi nirkekerasan memungkinkan kaum Muslim untuk melawan ketidakadilan sekaligus memelihara nyawa orang-orang tak berdosa.
Sudah saatnya peran agama dalam menopang perdamaian ditekankan kembali, diingat kembali, dan ditampilkan kembali sebagai sesuatu yang menarik, yang mungkin, doable, dan penting. Buku ini menunjukkan bahwa kemungkinan dan sumber normatif nirkekerasan dan dukungan kepada perdamaian bukan saja sudah ada dalam tradisi agama-agama, atau telah terpatri dalam sejarah para nabi atau sahabat mereka, tetapi juga sudah dan masih dipraktikkan oleh para aktornya di tempat dan konteks tertentu.
Language
Indonesian
Pages
260
Publisher
Penerbit Mizan bekerjasama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina