Adek Alwi
Agus Noor
Bre Redana
Gde Aryantha Soethama
Harris Effendi Thahar
Joni Ariadinata
Jujur Prananto
Palti R. Tamba
Ratna Indraswari Ibrahim
Satyagraha Hoerip
Seno Gumira Ajidarma
Yanusa Nugroho
Kewajiban mempertimbangkan selera orang banyak, seperti kita lihat dalam kumpulan cerpen ini, memang memperbesar kecenderungan untuk bertutur secara realis dan memakai pola penceritaan yang konvensional. Akan tetapi, kecenderungan ini sama sekali tak berarti harus menjebak pada selera pop dalam arti berkompromi mengencerkan sebuah karya sastra agar dapat lebih mudah dipahami orang banyak.
Sewaktu saya membaca kumpulan cerpen ini, saya merasa senang. Dalam waktu singkat, keenam belas cerpen ini habis saya baca. Bagaikan seorang yang sedang merokok , saya belum mau berhenti sebelum satu batang rokok habis.
Adek Alwi
Agus Noor
Bre Redana
Gde Aryantha Soethama
Harris Effendi Thahar
Joni Ariadinata
Jujur Prananto
Palti R. Tamba
Ratna Indraswari Ibrahim
Satyagraha Hoerip
Seno Gumira Ajidarma
Yanusa Nugroho
Kewajiban mempertimbangkan selera orang banyak, seperti kita lihat dalam kumpulan cerpen ini, memang memperbesar kecenderungan untuk bertutur secara realis dan memakai pola penceritaan yang konvensional. Akan tetapi, kecenderungan ini sama sekali tak berarti harus menjebak pada selera pop dalam arti berkompromi mengencerkan sebuah karya sastra agar dapat lebih mudah dipahami orang banyak.
Sewaktu saya membaca kumpulan cerpen ini, saya merasa senang. Dalam waktu singkat, keenam belas cerpen ini habis saya baca. Bagaikan seorang yang sedang merokok , saya belum mau berhenti sebelum satu batang rokok habis.